Sabar



Sebuah kata yang sering kita dengar, ucapkan, dan kita baca.

Tapi apakah kita benar-benar memahami kata tersebut?


Dalam proses hidup, kita sering bertemu kondisi yang melibatkan kata tersebut, secara langsung maupun tidak langsung. Setiap itu juga kita belajar kembali untuk memahami kata tersebut.

Tak peduli seberapa jauh kita melangkah, kata sabar tetap kembali hadir untuk kita pelajari lagi. Kondisi-kondisi tertentu mengajarkan kita sabar dengan cara yang berbeda-beda. Tapi apakah akan selalu seperti itu?

Saat melalui hal-hal tak terduga, kita kerap lupa akan kata sabar. Kita mulai bingung akan keputusan apa yang harus diambil, akan seperti apa ke depannya, bahkan tentang bagaimana kita melewati hal-hal yang akan datang. 

Beragam pertanyaan mulai hadir dalam benak kita, terkadang rasa ragu juga bertamu tanpa diundang. Lucunya, terkadang semakin kita mencari semakin hilang arah yang terjadi. Bukan berarti tak ada jalan, hanya saja memang kita harus memahami dan menjalani kata sabar itu, lagi. 

Sabar mengajarkan kita untuk percaya dengan jalan yang lebih besar dari apa yang kita yakini. Ada tangan yang Maha Kuasa di balik tiap kejadian yang terjadi. Kalau kata orang-orang biasanya seperti ini, "Manusia berencana dan Tuhan yang menentukan." Maka dari itu, izinkan aku menambahkan sebuah kalimat pelengkap untuk pembelajaran kita tentang rasa sabar itu, "Jika niat kita baik dan tulus, percayalah pasti ada jalan."

Karena sejatinya, sabar bukan tentang pikiran. Sabar adalah tentang hati yang luas dan menerima. Ketika hati kita luas, pikiran kita dapat kita kendalikan untuk tenang sejenak dan mengingat kembali kata sabar tersebut.

Oh iya, saat kamu bersabar jangan lupa bersyukur juga. Mungkin, posisimu berdiri saat ini adalah sebuah jawaban dari doa-doamu selama ini. Sebuah kado dari Tuhan dalam bentuk sebuah kejadian. Ingat ya, kado itu harus dibuka dulu dari bungkusnya baru kita bisa melihat apa yang di dalamnya. Jadi, setiap kejadian yang ada, harus dinikmati dulu prosesnya baru kita bisa sadar akan hasil dari kata sabar.

Komentar

Popular Posts

Mata Jiwa

Cappuccino tanpa Cincau