Sebuah Kisah Klasik

Sebuah kata yang sering kita dengar, ucapkan, dan kita baca. Tapi apakah kita benar-benar memahami kata tersebut?

Terkadang hal seperti ini terjadi. Di saat kita dibutuhkan oleh orang lain, maka dengan sigap kita upayakan untuk membantu mereka, menemani mereka. Namun, di saat kita membutuhkan orang lain, mereka menghilang. Sudah kaya Avatar Ang belum? hihihi...

Akan ada hari di mana dirimu memilih untuk berhenti. Dirimu lelah akan segala hal yang telah kamu usahakan. Kamu berhenti bukan karena kamu lelah atau kamu gagal. Hanya saja sebagian hal memang terjadi untuk berhenti saja pada titik tersebut. Bukan karena ketidak-mampuanmu, kamu hanya sadar bahwa kamu dapat meraih hal yang lebih baik jika kamu mengalokasikan fokusmu dari hal tersebut.

Banyak dari kita selalu berucap 'mau' sebagai bentuk sebuah keinginan. 'Mau' sebagai sebuah sinyal tindakan, dan 'mau' sebagai bentuk sebuah hasrat. Tapi pertanyaannya, apakah kita mampu mempertanggung jawabkan kata 'mau' tersebut?

Seorang kawan bertanya kepadaku, " Dirimu kan pernah berkata, terkadang romantisme sederhana itu diperlukan. Maksudmu romantisme sederhana itu gimana sih? "

Teruntuk kalian yang merasa hidup sedang berat. Kalian yang merasa semua berlari sangat cepat, sementara kalian sedang bingung mengambil arah langkah mana yang harus kalian tapaki. Bingung akan banyak hal yang telah kalian pilih atau bahkan yang ingin kalian tapaki tapi tak tahu harus dari mana.