Seribu Rupa


Terkadang hal seperti ini terjadi. Di saat kita dibutuhkan oleh orang lain, maka dengan sigap kita upayakan untuk membantu mereka, menemani mereka. Namun, di saat kita membutuhkan orang lain, mereka menghilang. Sudah kaya Avatar Ang belum? hihihi...
Tidak hanya kita, bahkan banyak orang lain diluar sana tentunya pernah mengalami hal serupa. Tidak semua yang kita inginkan akan menjadi kenyataan atau sesuai dengan ekspektasi yang telah kita rangkai dalam pikiran kita.

Tuhan, menciptakan ribuan bahkan jutaan rupa yang berbeda. Ribuan bahkan jutaan karakter yang berbeda pula. Tentu Tuhan memiliki maksud mengapa Ia menciptakan manusia sedemikian rupa, baik itu terlihat secara langsung maupun tidak.

Sekarang, tergantung dari diri kita sendiri bagaimana menyikapinya. Karena Tuhan menciptakan ribuan bahkan jutaan pikiran yang berbeda, tentu kita tidak bisa dengan sekuat tenaga mengubah ribuan bahkan jutaan pikiran tersebut menjadi satu suara atau satu kesepakatan mutlak. Jangankan ribuan deh, teman yang kalian miliki sekarang, apakah kalian bisa menyamakan persepsi mereka bagaimana mereka mengenali dirimu? Tentu tidak. Pasti ada yang berpendapat bahwa kamu baik, atau ternyata kamu orangnya cerewet banget dan suka ngomelin orang lain. 

Kita tidak bisa mengontrol apa yang orang pikirkan mengenai suatu hal, termasuk kita. Kita bebas berteman dengan siapa saja, menjalin hubungan dengan siapa saja, begitu juga dengan orang lain. Tetapi, jangan sampai kita dengan mudahnya dibodohi oleh mereka yang mengerti bagaimana memanfaatkan manusia yang berbuat baik kepada mereka. Kita berhak untuk mengatakan TIDAK atau menolak jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan; bahasa lainnya menjadi pengaruh buruk bagi kita ke depannya.

Di dunia yang kita tinggali ini, kita bisa belajar tidak hanya di sekolah, namun di lingkungan sosial tempat kita tinggal, dimana kita membentuk suatu hubungan dengan orang lain. Kita bisa belajar bagaimana ternyata ada orang yang memiliki karakter atau pribadi diluar yang kita miliki saat ini. Kita juga bisa mengetahui bagaimana pemahaman yang kita miliki tentang hal "baik" dan "buruk" yang orang tua kita ajarkan sedari dini. Secara tak langsung, baik itu berasal dari pengaruh orang lain, dari pengalaman sendiri, perlahan akan membentuk karakter dan pribadi seperti apakah kita nantinya.


Lalu, seperti apa dirimu ingin menjadi nantinya?

Komentar

Popular Posts

Mata Jiwa

Cappuccino tanpa Cincau