Sebuah Balok Untuk Mantanku



Ah, andai dirimu sedang berada di sampingku saat ini Marni...
Pasti akan kau lihat betapa indahnya berada di atas sini.
Berdiri di atas balok bertandakan nomor satu ini.
Sayang, kisah bukan milikku kali ini.



Marni yang keren,
juga menawan.
Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih
untuk setiap kasih yang terjalin dahulu.

Terima kasih untuk tiap perubahan
dan arah yang telah diberi, meski terkadang gerah.
Kalau sudah gerah pasti lah pecah kelak.
Itu lah yang terjadi kini.

Banyak yang terjadi Marni,
Hancur sudah pasti.
Tapi dari hancur aku tak ingin menjadi lebur.
Justru aku ingin bangkit dan menjadi ombak yang mendebur.

Akan kuhempaskan karang-karang yang menjadi sisa langkah kita.
Lalu akan kubentuk karang-karang itu menjadi sebongkah balok, Marni.
Kubersihkan pasir-pasir yang berani menampakkan jejakmu!
Kukirim tepat ke alamat kopimu dihidangkan Marni.

Selamat menikmati sebongkah batu dan secangkir kopi, Marni.

Komentar

Popular Posts

Mata Jiwa

Cappuccino tanpa Cincau