Arus



Kemarau berganti penghujan
Rintik kenangan mulai hadir di tiap tetesnya
Ku hanya mampu termenung dan mengizinkan diri ini
Untuk kembali terhanyut padanya

Mengingat kembali tiap kilas balik yang telah terlewati
Ku tak berharap, aku tak se-ego itu
Hanya saja, ini berat
Ya, berat untuk melanjutkan langkah di kala hujan

Kini ku tahu, rasanya menanti hujan
Mungkin kata Addicted akan mewakili rasa ini
Entah terhadap hujan, atau apa yang dibawa dalam tiap tetesnya.
Bukankah kau menyukai hujan?

Ku selalu ingin menjadi apa yang menjadi kesukaanmu
Namun untuk menjadi hujan?
Awalnya kupikir bodoh untuk mengingat sesuatu yang telah berlalu
Hingga ku berada pada titik terendah

Ku tak mampu menjadi matahari yang selalu menghangatkan
Meski dirimu adalah Sunshine yang selalu hangat
Terkadang ku hanyalah badai yang mengguncang perjalananmu
Karena ku tahu dirimu adalah seorang Pluviophile

Sebab,
Sebagaimanapun manusia mencintai mawar
Ia pasti akan terluka karena duri

Komentar

Popular Posts

Mata Jiwa

Cappuccino tanpa Cincau