Berjuang
Di tengah kehiruk pikukan taman kota, seorang anak memulai percakapan dengan ayahnya.
"Ayah, apa yang sedang dilakukan kakak-kakak itu yah?"
"Mereka sedang berdemo, anakku"
"Berdemo adalah saat dimana kita mengunjukkan rasa yang kita pendam secara beramai-ramai untuk menentang sesuatu nak"
"Berarti mereka sedang memperjuangkan suatu perubahan ya yah?"
"Iya, kira-kira seperti itulah gambarannya"
"Tapi yah, apakah mereka sudah yakin akan apa yang mereka ingin perjuangkan tersebut? Bagaimana kalau saja keadaan tersebut memang ingin seperti itu ?"
"Itulah resiko anakku, kita berani mengutarakan sesuatu berarti kita berani menanggung resikonya. Namun itu lebh baik daripada berdiam diri dan pasrah akan keadaan anakku"
Sang Anak melihat seorang pengemis dan meminta sang Ayah untuk memberikan sedekah. Mereka memberikan pengemis itu uang sejumlah Rp 2.000 yang terdiri dari beberapa uang receh, karena memang hanya tersisa segitulah uang yang dimiliki sang Ayah.
Pengemis tersebut awalnya tersenyum, namun ia membalikkan tangan dengan muka cemberut. Ia menolak pemberian mereka.
"Ayah, mengapa pengemis itu menolaknya yah? maksud kita kan baik yah"
"Begitulah hidup anakku, tak selamanya yang ingin kau perjuangkan mau untuk diperjuangkan"
Sang Ayah akhirnya membelikan uang tersebut kepada pedagang gula kapas untuk diberikan kepada anaknya.
Komentar
Posting Komentar